Perbedaan, Bukan Berati Bisa Membatasi Sesuatu Yang Sudah Terjadi
Lis Dahniar Sumalatan


“Maria, sudah siap belom. Kita harus buru-buru berangkat, agar tidak telat” Ucap ibu Maria. Mariapun bergegas dan menyiapkan pakaiannya untuk berangkatt ke gereja dekat tempat tinggalnya. Sementara itu delain tempat terdapat seorang anak sedang asik menggambar, “Maryam kamu sudah makan belum ?” Ucap ayahnya kepada gadis yang sedang menggambar itu “Iya yah, aku selesaikan ini dulu. Nanggung dikit lagi” Saut Maryam kepada ayahnya itu, ayahnya hanya berdecak heran kepada sifat salah satu putrinya itu. Tak butuh waktu lama, Maryam pun sudah menempati janjinya kepada ayahnya. “Yah, bagaimana kabar Ibu dan Maria ?” Tanya Maryam kepada ayahnya sambil memakan nasi goreng buatan sang ayah, “Entah Ayah tidak tahu, kapan mereka bakal ke Indonesia lagi” jawab ayahnya yang juga sangat rindu dengan mantan istrinya dan satu putrinya juga, “Aku kangen mereka, mungkin tahun baru ini mereka datang kali ya yah ?” Tanyanya lagi, yang hanya di balas senyuman oleh sang ayah, mereka melanjutkan makan malam mereka. “Ibu, kapan kita kekampung ayah?” Tanya Maria kepada ibunya yang sedang asik memasak itu, “Kenapa ? Kau rindu dengan Saudara Kembarmu apa dengan ayahmu?” jawab ibunya dengan meledek, “Ya dua-duanya lah Bu, masa iya salah satunya dang. Liburan musim panas kita kesana yu Bu” Saut Maria kepada ibunya, “Ibu usahakan ya nak” saut ibunya sambil meletakan sarapan.
Maria dan Maryam adalah Saudara Kembar yang dipisahkan oleh perceraian orang tuanya. Orang tuanya bercerai enam bulan setelah mereka berdua lahir, perceraian mereka disebabkan oleh faktor perbedaan keyakinan mereka, sebnarnya dinegara tempat mereka menikah tidak mempermasalahkan hal itu, akan tetapi keluarga mereka lah yang mempermasalahkan hal itu. Karna sudah telanjur menikah dan kedua keluarga terlambat mengetahui tentang berita pernikahan mereka ini, jadi di putuskan sebulan sesudah Lauren melahirkan, Lauren dan Fazri akan bercerai. Itulah pejanjian yang mereka buat, walau berat tapi ini sudah resiko mereka. Dan kegembiraan dicampur kesedihanpun tiba dimana Lauren melahirkan dua putri kembar, mereka bimbang dan bingung. Tapi akhirnya mereka memutuskan untuk masing – masing menjaga satu putrid dan satu putri, nama yang diberikanpun telah mereka sepakati juga. Maria dan Maryam, ya nama itulah yang mereka sepakati. Sulit dimengerti, ada hal yang mendasari kenapa mereka memberi nama kepada dua gadis itu Maria dan Maryam.
Libur musim panaspun tiba, Maryam dan Ayahnya tidak mengetahui bahwa Maria dan Ibunya akan datang ke Indonesia saat libur musim panas (waktu amerika). “Hay Maryam, lagi dimana lo sekarang?” Tanyanya lewat telpon, “Lagi dirumah lah, masa iya gua lagi pacaran” Saut Maryam dari sebrang sana, “Kali lo pacaran, kan bisa gua aduin ke Ibu” Saut Maria sambil ketawa - tawa, “Mana ada gua pacaran, lo tuh yang udah pernah pacaran. Siap – siap aja gua aduin Ibu” Balas Maryam geram kepada Maria, “Udahh dulu ya, gambar gua belom selesai” Lanjut Maryam kepada Maria, “Yaudah deh, padahal gua masih kangen sama lo. Ya sudah bye lovely” Saut Maria lembut, “Jijik Maria, udah berkali – kali jangan pake lovely. Udah bye, sampai ketemu” Saut Maryam kesal, “Maaf – maaf, bye Maryam, sampai ketemu” Via telponpun berakhir, ya Maryam sebenarnya masih kangen dengan Maria, tapi tugas gambar dia belom selasai, dia bisa tidak konsen apabila meladenin Maria. Hari ini Ayahnya berada dirumah, tidak dikantor. Maryam sendiri dia tidak bersekolah disekolah umum, tapi dia homeschooling dan hari ini gurunya tidak bisa untuk mengajar dia, jadi dia bisa menikmati bermain bersama ayahnya dirumah. Dilain tempat, Maria sangat senang, karna dia bisa ketemu Saudara Kembarnya dan Ayah kandungnya. Tak berbeda dengan Lauren sang ibu dari anak kembar itu, dan sekarang bisa menemui anaknya yang satu lagi setelah setahun tidak ketemu, singkat tapi setahun itu adalah wajtu yang lama buat mereka berempat. Suara kelakson mobil terdengar di kediaman rumah Maryam dan Ayahnya, mereka bingung siapa yang datang diwaktu seperti ini. Pas Maryam membuka pintu rumah, ia tercengan siapa yang ia lihat, setelah satu tahun tidak ketemu dan sekarang tiba – tiba Ibu dan Maria ada dihadapan dia. Ia seperti patuh, yang tidak bergerak sama sekali, sampai ia lupa menyuruh Ibu dan Saudara Kembarnya itu masuk kedalam rumah, “Jangan bengong, ayo bantuin bawa tasnya” Saut Ibunya kepada Maryam, “Oh ia Bu” Membantu bawaan ibunya kedalam rumah, saat dia kedalam sambil membawa bawaan Ibu dan Maria itu, si Maryam berteriak sangat kencang “Ayah…. Lihat siapa yang datang, Ibu ama Maria datang”, sontak ayahnya yang sedang asik menyuci piring itupun ikut nkedepan dan terheran heran melihat mantan istrinya dan anaknya ada dihadapan dia, “Kapan kalian sampai, kok bisa datang kesini?” sautya sambil membantu Maria membawakan barang – barang bawaanya. Setelah semua selesai dibereskan, merekapun berkumpul dan bercerita tentang kejadaian – kejadian lucu yang masing – masing mereka alami, termasuk juga tentang rencana berpergian dan bisa sampainya ke Indonesia, mereka terlihat sangat bahagia dan tidak memikirkan perbedaan antara mereka.



Apa yang bisa kalian kutip dari ceita tersebut
Terimakasih sudah mau membacanya


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal Dan Jawaban Materi Pengolahan Hewan Dan Nabati

Hay, gua mau curhat